Kamis, 08 Desember 2011

PENELITIAN SOSIAL KLAS XII IS SEMESTER GENAP


PENYUSUNAN RANCANGAN PENELITIAN SOSIAL


            Suatu kegiatan penelitian menuntut obyektivitas, memerlukan proses yang intensif, sistematik, terfokus dan lebih formal.
            Suatu penelitian akan memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut:
1 Kegiatan penelitian dirancang dan diarahkan untuk memecahkan suatu masalah  
   Tertentu.
2. Kegiatan penelitian akan menghasilkan kesimpulan- kesimpulan berupa generalisasi ,
    Prinsip-prinsip atau teori teori yang dapat menggambarkan dan menjelaskan suatu
    0byek penelitian tertentu serta dapat meramalkan [membuat prediksi] diwaktu yang
    Akan datang mengenai masalah tertentu.
3. Kegiatan penelitian dimulai dari obyek yang dapat diobservasi dan berakhir juga pada
    Obyek yang dapat diobservasi juga.
4. Kegiatan penelitian memerlukan alat pengumpul data dan prosedur pengumpulan data
    Yang cermat [valid].
5. Kegiatan penelitian sangat berkepentingan untuk menemukan hal-hal baru dalam
    Bidang tertentu.
6. Kegiatan penelitian harus direncanakan secermat mungkin.
7. Kegiatan penelitian memerlukan keahlian.
8. Kegiatan penelitian harus obyektif.
9. Kegitan penelitian memerlikan kesabaran dan kehati-hatian.


            Penelitian merupakan modal dasar bagi berkembangnya ilmu pengetahuan.
                                                                       
            Penelitian itu sendiri terdiri atas beberapa komponen yaitu:rasa ingin tau , sesuatu atau masalah, proses atau usaha untuk menyelesaikan sesuatu atau masa;lah dan hasil yang dicapai.
Dengan demikian penelitian adalah penyaluran rasa ingin tau manusia, ada sesuatu atau masalah dengan memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari secara cermat masalah tersebut sebingga diperoleh sesuatu seperti kebenaran, jawaban atau pengembangan  Ilmu pengetahuan.

Secara umum penelitian mempunyai 4 tujuan utama al:
  1. Menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu.
  2. Menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada.
  3. Mengembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada.
  4. Menulis karya ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi.


                                                                                    

JENIS – JENIS PENELITIAN

            Penelitian dapat dibagi berdasarkan hasil yang diperoleh, berdasarkan bidang yang diteliti, berdasarkan tempat penelitiannya, berdasarkan teknik yang digunakan,
Berdasarkan keilmiahan, dan berdasarkan spesialisasi ilmu garapannya.
a.       Berdasarkan hasil yang diperoleh penelitian dibagi:
-          penelitian dasar[basic research]
-          penelitian terapan [applied research]
b.      Berdasarkan bidang yang diteliti.
-          Penelitian sosial.
-          Penelitian eksakt
c.       Berdasarkan tempat penelitian.
-          Penelitian lapangan.
-          Penelitian kepustakaan.
-          Penelitian laboratorium.
-                      d.   Berdasarkan teknik yang digunakan.
-                                  -      Penelitian survey
-                                  -      Penelitian percobaan.
-                      e.    Berdasarkan keilmiahannya
-                                  -       Penelitian ilmiah.
-                                  -       Penelitian non ilmiah.
            f      Berdasarkan spesialisasi ilmu garapannya.
                        -       Penelitian komunikasi.
                        -       Penelitian hukum.
                        -       Penelitian pertanian.
                        -       Penelitian ekonomi

            Seseorang Peneliti harus mempunyai sikap dan syarat-syarat sbb:
1.Cara berfikir yang skeptis, analitis, dan kritis.  
            a. Skeptis artinya peneliti harus selalu menenyakan bukti atau fakta yang dapat
                mendukung suatu pernyataan.
            b. Analitis artinya peneliti harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau
                persoalan yang dihadapi.
d.Kritis artinya peneliti harus selalu mendasarkan pikiran pendapatanya pada
     logika.
2. Sikap lain yang diperlukan adalah sebagai berikut: 
            a. Obyktif artinya peneliti harus bisa memisahkan pendapat pribadidengan
               kenyataan.
            b. Kompeten [ mampu] artinya harus mampu melakukan penelitian dengan
             






                  menggunakan metode dengan teknik tertentu.
            c   Faktual : artinya peneliti mampu bekerja dengan menggunakan faktual.
d.      Jujur artinya peneliti tidak memasukan keinginannya sendiri dalam fakta.
e.       Terbuka artinya peneliti bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima kritik  dan pendapat orang lain terhadap penelitiannya.

MANFAAT PENYUSUNAN RANCANGAN PENELITIAN.
  1. Memberi pegangan yang jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitian.
  2. Menentukan batas- batas penelitian yang bertalian dengan tujuan penelitian.
  3. Memberi gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dan memberi
      Gambaran macam-macam kesulitan yang dihadapi pada saat penelitian.

Syarat-Syarat Penelitian.
  1. sistematis.artinya unsur-unsur yang ada dalam rancanga n penelitian harus tersusun
      dalam urutan logis.
  1. Konsisten artinya terdapat kesesuaian diantara unsur unsur tersebut.
  2. Operasional artinya dapat menjelaskan bagaimana penelitian itu dijelaskan.

RANCANGAN PNELITIAN
            Rancangan penelitian adalah suatu rencana pnelitian yang disusun secara
Sistematis dan menyeluruh menganai penelitian yang akan dilakukan.
Dalam rancangan penelitian akan menggambarkan semua langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian mulai awal sampai akhir.
Rancangan penelitian memuat hal-hal berikut:
  1. Topik penelitian.
  2. Masalah-masalah atau pertanyaan pertanyaan penelitian.
  3. Menentukan subyek {populasi, sampel, variabel.]
  4.  Menentukan sumber dan jenis data.
  5. Pendekatan utama penelitian[ pendekatan kuatitatif dan kualitatif]

1. MENENTUKAN TOPIK PENELITIAN

            Menentukan topik pnelitian berarti menentukan ruang lingkup yang akan diteliti.
Dalam satu topik penelitian dapat membuat banyak judul penelitian artinya topik sama judul bisa berbeda-beda.
Dalam membuat judul penelitian ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
  1. Memilih manfaat yang berarti baik bagi perkembangan umu secara luas maupun bagi kehidupan manusia.
  2. Wawasan kite terhadap topik/ judul cukup memadai.
  3. Sumber dan bahan- bahannya cukup tersedia.
  4. Cukup menarik untuk diteliti.
  5. Singkat, jelas, tidak memiliki arti ganda  [ ambiguiti.]



2. Merumuskan dan memilih masalah –masalah.
            Rumusan masalah dalam penelitian dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Rumusan masalah penelitian yang baik memuat:
a.       Masalah yang dirumuskan masih orisinil.
b.      Masalah yang dirumuskan berguna bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan
      Masyarakat.
c.       Maslah yang dirumuskan merupakan masalah yang dapat diperoleh melalui
       cara- cara ilmiah
d.      Masalah yang dirumuskan harus jelas dan padat.
e.       Masalah yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
f.       Masalah yang dirumuskan harus etis ] tidak bertentangan dengan adat, ideologi kepercayaan agama.]

SUMBER-SUMBER MASALAH PENELITIAN.       
  1. Pengamatan sepintas.
  2. Pengalaman pribadi.
  3. Perasaan intuisi
  4. Bacaan
  5. Pernyataan pemegang otoritas.
  6. Diskusi, seminar, pertemuan ilmiah lainnya.

BENTUK-BENTUK MASALAH PENELITIAN.
a. Permasalahan Diskriptif
            Permasalahan diskriptif adalah  suatu permasalahan yang hanya berkenaan
Dengan satu atau dua aspek saja tanpa membendingkan atau menghubungkan.
Contoh
- Bagaiman sikap karyawan pabrik terhadap kenaikan UMR?
- Seberapa tinggi rasa hormat siswa terhadap gurunya dewasa ini?
-Bagaimana tingkat disiplin para  siswa terhadap peraturan sekolah?
- Faktor- faktor apa yang menyebabkan munculnya perkelahian diantara pelajar SMA?
- Bagaimana sikap pelajar SMAN I Grati terhadap pergaulan bebas?.

b. Permasalahan Komparatif.
            Permasalahan komparatif adalah permasalahan yang ingin membandingkan suatu hal atau variabel tertentu pada dua kelompok variabel yang berbeda.
Contoh:
- Apakah ada perbedaan sikap siswa putri dengan siswa putra SMA terhadap pergaulan
  bebas?
- Mana yang lebih tinggi prestasi belajar antara siswa yang aktif di OSIS dengan siswa
   yang tidak aktif di osis?







c. Permasalahan Assosiatif
             Permasalahan assosiatif adalah permasalahan penelitian yang bersifat mengembangkan dua variabel atau lebih.
Permasalahan assosiatif terbagi menjadi:
Hubungan yang bersifat simetris, hubungan kausal.
1. Hubungan simetris adalah suatu permasalahan yang menunjukan adanya hubungan
    dua variabel atau lebih  yang bersifat kebersamaan.
Contoh:
- Apakah ada hubungan ketaatan beribadah dengan pergaulan bebas?
- Apakah ada hubungan antara prestasi belajar siswa dengan latar belakang sosial    ekonomi siswa?

2. Hubungan kausaladalah suatu permasalahan yang menunjukan adanya hubungan dua variabel atau lebih yang bersifat sebab akibat.
Contoh:
-Seberapa besar pengaruh pergaulan di luar sekolah dengan penyalahgunaan narkotik di
  kalangan pelajar SMA?
- Seberapa besar pengaruh tingkat perhatian orang tua terhadap perkelahian pelajar?

3 Menentukan subyek [ populasi, sampel variabel]
            Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga.
Atau sekumpulan unsuratau elemen yang menjadi obyek penelitian. Sedangkan sampel adalah sebagian obyek penelitian yang mewakili gambaran seluruh populasi.           
            Terdapat dua jenis teknik penarikan sampel yaitu sampel probabilitas dan sampel
non probabilitas.
a. Sampel probabilitas adalah teknik penarikan sampel dimana setiap unsur , elemen atau anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel.                     
Cara-cara penarikan sampel probabilitas[ RANDOM SAMPLING] AL:
1. sampling acak sederhana { Simple Random Sampling}yaitu proses penarikan sampel dari populasi di mana setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk ditarik
menjadi sample. Cara ini bisa dilakukan dengan cara undian atau tabel anggota  random

2. Sample systematik [sysstematic random sampling].
Adalah proses pengambilan sampel dimana unsur atau anggota yang pertama saja dari sampel dimana setiap unsur atau anggota pertama saja dari sampel dipilih secara random.

3 Sampling berstrata [stratified random sampling]
Adalah proses pengambilan sampel dimana keadaan populasi tidak sama . Misal peneliti
Ingin menentukan populasi dengan karakteristik status sosial ekonomi.
Maka kita stratakan lebih dahulu pekerjaan.





4.Sampling berkelompok [ Cluster sampling].
adalah proses pengambilan sampel dimana keadaan populasi tidak deketahui secara pasti.
Misal seorang peneliti ingin meneliti besarnya pendapatan perbulan setiap keluarga di suatu kecamatan, maka setiap desa kita bagi per RW Rwdan kita pilih berapa RW yang
Menjadi sampel.

b. Sampel non probabilitas .
Adalah proses penarikan sampel dimana setiap anggota populasi tidak mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
Cara menarik sampel non probabilitasyaitu :
1. Sampel secara kebetulan {Accidental sampling}, dengan cara mengambil sampel
Siapa saja yang ada atau kebetulan ditemui.
2. Sampling secara sengaja { purposive sampling]dilakukan dengan sengaja oleh peneliti atas dasar pertimbangan-pertimbangan yang dibutuhkan dalam penelitian.

MENENTUKAN VARIABEL PENELITI
Variabel adalah sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek  pengamatan penelitian
Variabel merupakan suatu konsep yang mempunyai bermacam- macam nilai.Misal
Berat badan ,tinggi badan,jenis kelamin, unsur pendidikan.

Bentuk- Bentuk Variabel.
a. Variabel Kontinu  [ continous variables] adalah variabel yang memiliki rangkaian nilai yang mempunyai jarak jangkau [range] tertentu.
b. Variabel  Katgorikal [ categorikal variables] adalah variabel yang menggolong-golongkan karakteristik tertentu kedalam dua golongan dikotom dan ganda atau politomi
contoh dikotom : jenis kelamin, status perkawinan, status pekerjaan.
Contoh politomi: jenis pekerjaan, tingkat pendidikan.

Berdasarkan hubungannya variabel dapat dibedaka menjadi beberapa jenis al:
1. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain .Misal “seleksi tenaga kerja “ termasuk variabel bebas. “prestasi Kerja”
Termasuk variabel terikat.

2. Variabel terikat
            Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
Contoh : variabel terikat misalnya harga saham. Variabel bebasnya inflasi.

3. Variabel moderator
            Variabel moderator merupakan variabel yang mempengaruhi baik itu memperkuat atau mempertemukan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Contoh Hubungan suami istri akan semakin kuat jika mempunyai anak.





4. Variabel  intervening .
            Variabel ini merupakan variabel yang mempengaruhi yaitu memperlemah dan memperkuat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ,tetapi tidak dapat diukur dan diamati. Contoh Gaji karyawan tinggi, pemimpin berperilaku baik, tetapi nyatanya prestasi kerja karyawan rendah. Hal ini disebabkan karena karyawannya frustasi. Frustasi merupakan variabel intervening

5. Variabel kontrol.
            Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan.
Contoh: Perbandingan prestasi kerja karyawan pemasaran antara lulusan SMA dan SMK melalui Jumlah penjualan yang dihasilkan mereka. Jadi jumlah penjualan disini merupakan variabel kontrol.

.DATA PRIMER DAN DATA SKUNDER
            Data penelitian adalah fakta atau keterangan-keteranganyang ingin diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti, jenis atau kelompok data yang akan diperoleh bergantung pada sumber data yang ditetapkan.
            Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden baik secara angket, wawancara, ataupun observasi
            Data skunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari responden. Misal bersumber dari penelitian orang lain.


DUA PENDEKATAN UTAMA DALAM PENELITIAN [PENDEKATAN KUANTITATIF DAN PENDEKATAN KULITATIF].

1.Pendekatan Kuantitatif.
            Pendekatan kuantitatif digunakan unuk penelitian yang memakai metode survey atau sensus.
            Suatu hal yang menjadi anggapan dari penelitian kuantitatif adalah:
Pertama bahwa obyek atau fenomena dapat diklasifikasikan menurut sifat, jenis, struktur, bentuk, warna,dsbnya.

Kedua Adanya hubungan sebab akibat [diterminisme] pada setiap fenomena. Misalnya orang malas kerja ada sebabnya, orang menjadi miskin ada sebabnya.

Ketiga bahwa suatu gejala tidak akan mengalami perubahan dalam  waktu tertentu.

2. Pendekatan Kualitatif
            Pendekatan kualitatif mengutamakan kualitas data . Oleh karena itu teknik pengumpulan datanya banyak menggunakan wawancara yang mendalam dan terus-menerus.




Menurut David D. William [ Sanapiah Faisal, 1990] ada beberapa ciri penelitian kualitatif
a. Penelitian dilakukan secara alamiah dan wajar.
b. Peneliti sendiri merupakan alat pengumpul data yang utama.
c. Sangat kaya dengan diskripsi.
d. Lazim menelaah proses proses yang terjadi.
e. Menggunakan analisis induktif.
f. Makna dibalik tingkah laku manusia merupakan hal yang utama yang harus ditemukan.
g. Menuntut untuk melakukan penelitian sendiri.
h. Orang yang diteliti dianggap sebagai partisipan, konsultan,atau kolega.
i.  Pengambilan sampel biasanya dilakukan secara bertujuan yang rasional [purposive
   rasional].



































                                                PENGUMPULAN DATA

            Secara umum pengumpulan data berarti penerimaan data yang dilakukan dengan
cara  merekam data, menghitung, mngukur dan mencatatnya.
Ada beberapa hal penting sebagai bahan pertimbangan dalam pengumpulan data di
lapangan , antara lain reliabilitas [kehandalan] dan validitas [kesahihan], alat pengumpul data, kualifikasi si pengambil datadan situasi lapangan penelitian. Ketiga hal tersebut
sangat menentukan data yang dikumpulkan.
1. Alat Pengumpul Data atau Instrumen
            Dalam kegiatan pengumpulan data peranan alat pengumpul data sangat penting karena alat ini digunakan sebagai pedoman atau pegangan selama pengumpulan data berlangsung.
            Jadi dapat dikatakan bahwa alat pengumpul data merupakan faktor penentu bagi
usaha pengumpulan data. Bahkan kualitas data yang terkumpul bisa dikatakan ditentuk
an oleh kualitas alat pengumpul data yang digunakan.. Jila alatnya cukup handal dan sahih maka datanya juga akan cukup handal dan sahih.

2. Kualifikasi Si Pengumpul Data.
            Pengumpul Data adalah orang yang langsung mengambil data dari sumber data dilapangan . Pengumpulan data ini dapat dilakukan antara lain melalui pengamatan, rekaman, wawancara, menghitung mencatat dll.
Semakin tinggi pengalaman si pengumpul data, semakin tinggi reliabilitas dan validitas data yang dikumpulkan. Sebaliknya , semakin kurang pengalaman pengumpulan data data yang terkumpul semakin kurang handal dan sahih. Suatu hal yang harus dihindari pada saat pengumpulan data adalah pengumpulan data dipengaruhi oleh keinginan
 pribadi [subyektivitas] peneliti.dan tidak berpatokan pada prosedur yang ditetapkan
sebelumnya. Akibatnya data yang terkumpul menyimpang dari yang diharapkan.
            Untuk mengurangi tingkat penyimpangan data  yang dikumpulkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan peneliti., antara lain menguasai alat pengumpul data,
Secara mantap termasuk panduan pelaksanaan yang terdapat pada alat pengumpul data secara mantap termasuk panduan pelaksanaan yang terdapat pada alat pengumpul data, dan pengumpul data harus melakukan latihan atau praktek dengan mencoba menggunakan alat penelitiandisuatu lapangan atau lingkungan yang kira-kira sama dengan sumber data yang sebenarnya.

3. Situasi lapangan.
            Data yang dikumpulkan bersumber dari lapangan . yang dimaksudkan dengan lapangan disini adalah tempat atau lokasi dari mana data itu diperoleh, misalnya rumah-rumah penduduk, kantor, sekolah, pasar dsbnya.




            Hasil pengumpulan data dapat dipengaruhi oleh sikap pengumpul data misanya dalam wawancara . Jika sipengumpul data melakukan kesalahan dala bersikap, kualitas data yang diberikan responden mungkin akan berkurang akibat adanya prasangka tertentu
terhadap si pengumpul data..
Oleh karena itu peneliti harus memperhatikan situasi lapangan sedemikian rupa sehingga dapat mmperoleh data yang diinginkan.

 TEKNIK MENGGUNAKAN METODE PENGUMPULAN DATA
            Keberhasilan pengumpulan data sangat ditentukan oleh metode pengumpulan data antara lain metode kuesioner[angket], wawancara, observasi, dan dokumenter.
Berikut ini akan kita bahas penggunaan metode dalam pengumpulan data di lapangan.

1. Penggunaan Metode Kuesioner atau Angket.
Metode kuesioner atau angket sering digunakan oleh para peneliti karena banyak kelebihannya antara lain:
- Tidak memerlukan hadirnya peneliti, karena kuesioner dapat dikirimkan lewat pos.
-  Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.
-  Dapat dijawab oleh responden menurut kesempatannya dan menurut waktu yang 
    disediakan.
-  Dapat dibuat anonim sehingga responden jujur, bebas. Tak malu- malu menjawab.
-  Bersifat standar sehingga semua respondenmendapat pertanyaan yang sama.
-  Hemat waktu,biaya.

2. Penggunaan Metode Wawancara .
            Metode wawancara pengumpulan data harus secara lisan atau kontak langsung dengan responden. Agar wawancara terarah biasanya digunakan suatu pedoman wawancara atau panduan wawancara yang berisi sejumlah pertanyaan yang diajukan pada responden. Format pertanyaan yang digunakan pada pedoman wawancara pada dasarnya sama dengan format pertanyaan kuesioner, yaitu berstruktur , tidak berstruktur.atau
kombinasi keduanya. Perbedaannya hanya terletak pada waktu pengumpulan data di lapangan. Pada metode kuesioner yang mengisi atau menulis jawaban pada masing- masing  pertanyaan adalah responden sendiri, sedangkan pada metode wawancara yang
mengisi atau menuliskannya ialah pihak pewawancara berdasarkan jawaban lisan
responden.
            Wawancara berstruktur disebut juga wawancara terpimpin karena pewawancara
Telah membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci.
Sebaliknya wawancara tidak berstruktur disebut wawancara bebas artinya pewawancaranya bebas menanyakan apa saja.








3. Penggunaan Metode Observasi.
            Observasi atau pengamatan sering dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia atau keadaan , kondisi dan situasi lainnya. Pengamatan dapat dilakukan terhadap orang , keadaan tertentu, kondisi tertentu, kegiatan- kegiatan tertentu , proses-proses tertentu dll.

Menurut pelaksanaannya observasi dapat dibedakan atas dua bentuk, yaitu:

1. Observasi partisipan [pengamatan terlibat], yaitu peneliti ikut aktif berpartisipasi
Berpartisipasi pada aktivitas yang sedang diamati. Aktivitas observer dapat dibedakan sbb:
            a. Partisipasi sebagian dimana observer tidak melibatkan sepenuhnya.
            b. Partisipasi penuh dimana observer melibatkan diri sepenuhnya kedalam obyek
                pengamatan.

2. Observasi non partisipasi [ pengamatan tidak terlibat] yaitu observasi tidak melibatkan diri ke dalam obyek.

            Ada 2 jenis pengamatan yaitu pengamatan berstruktur dan pengamatan tak berstruktur.
a. Pengamatan berstruktur yaitu pengamat menentukan lebih dahulu aspek-aspek yang      
    akan diamatai.
b. Pengamatan tidak berstruktur yaitu pengam,atan yang tidak menentukan lebih dahulu
    aspek-aspek yang akan diamati.
            Untuk memudahka pengamatan sebaiknya membuat pedoman pengamatan
yang jelas dan sesuai dengan tujuan penelitian.

SIKAP PEWAWANCARA yaitu netral, adil, hindari ketegangan dan ramah.

PENYUSUNAN RANCANGAN PENELITIAN SOSIAL


            Suatu kegiatan penelitian menuntut obyektivitas, memerlukan proses yang intensif, sistematik, terfokus dan lebih formal.
            Suatu penelitian akan memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut:
1 Kegiatan penelitian dirancang dan diarahkan untuk memecahkan suatu masalah  
   Tertentu.
2. Kegiatan penelitian akan menghasilkan kesimpulan- kesimpulan berupa generalisasi ,
    Prinsip-prinsip atau teori teori yang dapat menggambarkan dan menjelaskan suatu
    0byek penelitian tertentu serta dapat meramalkan [membuat prediksi] diwaktu yang
    Akan datang mengenai masalah tertentu.
3. Kegiatan penelitian dimulai dari obyek yang dapat diobservasi dan berakhir juga pada
    Obyek yang dapat diobservasi juga.
4. Kegiatan penelitian memerlukan alat pengumpul data dan prosedur pengumpulan data
    Yang cermat [valid].
5. Kegiatan penelitian sangat berkepentingan untuk menemukan hal-hal baru dalam
    Bidang tertentu.
6. Kegiatan penelitian harus direncanakan secermat mungkin.
7. Kegiatan penelitian memerlukan keahlian.
8. Kegiatan penelitian harus obyektif.
9. Kegitan penelitian memerlikan kesabaran dan kehati-hatian.


            Penelitian merupakan modal dasar bagi berkembangnya ilmu pengetahuan.
                                                                       
            Penelitian itu sendiri terdiri atas beberapa komponen yaitu:rasa ingin tau , sesuatu atau masalah, proses atau usaha untuk menyelesaikan sesuatu atau masa;lah dan hasil yang dicapai.
Dengan demikian penelitian adalah penyaluran rasa ingin tau manusia, ada sesuatu atau masalah dengan memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari secara cermat masalah tersebut sebingga diperoleh sesuatu seperti kebenaran, jawaban atau pengembangan  Ilmu pengetahuan.

Secara umum penelitian mempunyai 4 tujuan utama al:
  1. Menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu.
  2. Menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada.
  3. Mengembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada.
  4. Menulis karya ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi.


                                                                                    

JENIS – JENIS PENELITIAN

            Penelitian dapat dibagi berdasarkan hasil yang diperoleh, berdasarkan bidang yang diteliti, berdasarkan tempat penelitiannya, berdasarkan teknik yang digunakan,
Berdasarkan keilmiahan, dan berdasarkan spesialisasi ilmu garapannya.
a.       Berdasarkan hasil yang diperoleh penelitian dibagi:
-          penelitian dasar[basic research]
-          penelitian terapan [applied research]
b.      Berdasarkan bidang yang diteliti.
-          Penelitian sosial.
-          Penelitian eksakt
c.       Berdasarkan tempat penelitian.
-          Penelitian lapangan.
-          Penelitian kepustakaan.
-          Penelitian laboratorium.
-                      d.   Berdasarkan teknik yang digunakan.
-                                  -      Penelitian survey
-                                  -      Penelitian percobaan.
-                      e.    Berdasarkan keilmiahannya
-                                  -       Penelitian ilmiah.
-                                  -       Penelitian non ilmiah.
            f      Berdasarkan spesialisasi ilmu garapannya.
                        -       Penelitian komunikasi.
                        -       Penelitian hukum.
                        -       Penelitian pertanian.
                        -       Penelitian ekonomi

            Seseorang Peneliti harus mempunyai sikap dan syarat-syarat sbb:
1.Cara berfikir yang skeptis, analitis, dan kritis.  
            a. Skeptis artinya peneliti harus selalu menenyakan bukti atau fakta yang dapat
                mendukung suatu pernyataan.
            b. Analitis artinya peneliti harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau
                persoalan yang dihadapi.
d.Kritis artinya peneliti harus selalu mendasarkan pikiran pendapatanya pada
     logika.
2. Sikap lain yang diperlukan adalah sebagai berikut: 
            a. Obyktif artinya peneliti harus bisa memisahkan pendapat pribadidengan
               kenyataan.
            b. Kompeten [ mampu] artinya harus mampu melakukan penelitian dengan
             






                  menggunakan metode dengan teknik tertentu.
            c   Faktual : artinya peneliti mampu bekerja dengan menggunakan faktual.
d.      Jujur artinya peneliti tidak memasukan keinginannya sendiri dalam fakta.
e.       Terbuka artinya peneliti bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima kritik  dan pendapat orang lain terhadap penelitiannya.

MANFAAT PENYUSUNAN RANCANGAN PENELITIAN.
  1. Memberi pegangan yang jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitian.
  2. Menentukan batas- batas penelitian yang bertalian dengan tujuan penelitian.
  3. Memberi gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dan memberi
      Gambaran macam-macam kesulitan yang dihadapi pada saat penelitian.

Syarat-Syarat Penelitian.
  1. sistematis.artinya unsur-unsur yang ada dalam rancanga n penelitian harus tersusun
      dalam urutan logis.
  1. Konsisten artinya terdapat kesesuaian diantara unsur unsur tersebut.
  2. Operasional artinya dapat menjelaskan bagaimana penelitian itu dijelaskan.

RANCANGAN PNELITIAN
            Rancangan penelitian adalah suatu rencana pnelitian yang disusun secara
Sistematis dan menyeluruh menganai penelitian yang akan dilakukan.
Dalam rancangan penelitian akan menggambarkan semua langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian mulai awal sampai akhir.
Rancangan penelitian memuat hal-hal berikut:
  1. Topik penelitian.
  2. Masalah-masalah atau pertanyaan pertanyaan penelitian.
  3. Menentukan subyek {populasi, sampel, variabel.]
  4.  Menentukan sumber dan jenis data.
  5. Pendekatan utama penelitian[ pendekatan kuatitatif dan kualitatif]

1. MENENTUKAN TOPIK PENELITIAN

            Menentukan topik pnelitian berarti menentukan ruang lingkup yang akan diteliti.
Dalam satu topik penelitian dapat membuat banyak judul penelitian artinya topik sama judul bisa berbeda-beda.
Dalam membuat judul penelitian ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
  1. Memilih manfaat yang berarti baik bagi perkembangan umu secara luas maupun bagi kehidupan manusia.
  2. Wawasan kite terhadap topik/ judul cukup memadai.
  3. Sumber dan bahan- bahannya cukup tersedia.
  4. Cukup menarik untuk diteliti.
  5. Singkat, jelas, tidak memiliki arti ganda  [ ambiguiti.]



2. Merumuskan dan memilih masalah –masalah.
            Rumusan masalah dalam penelitian dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Rumusan masalah penelitian yang baik memuat:
a.       Masalah yang dirumuskan masih orisinil.
b.      Masalah yang dirumuskan berguna bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan
      Masyarakat.
c.       Maslah yang dirumuskan merupakan masalah yang dapat diperoleh melalui
       cara- cara ilmiah
d.      Masalah yang dirumuskan harus jelas dan padat.
e.       Masalah yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
f.       Masalah yang dirumuskan harus etis ] tidak bertentangan dengan adat, ideologi kepercayaan agama.]

SUMBER-SUMBER MASALAH PENELITIAN.       
  1. Pengamatan sepintas.
  2. Pengalaman pribadi.
  3. Perasaan intuisi
  4. Bacaan
  5. Pernyataan pemegang otoritas.
  6. Diskusi, seminar, pertemuan ilmiah lainnya.

BENTUK-BENTUK MASALAH PENELITIAN.
a. Permasalahan Diskriptif
            Permasalahan diskriptif adalah  suatu permasalahan yang hanya berkenaan
Dengan satu atau dua aspek saja tanpa membendingkan atau menghubungkan.
Contoh
- Bagaiman sikap karyawan pabrik terhadap kenaikan UMR?
- Seberapa tinggi rasa hormat siswa terhadap gurunya dewasa ini?
-Bagaimana tingkat disiplin para  siswa terhadap peraturan sekolah?
- Faktor- faktor apa yang menyebabkan munculnya perkelahian diantara pelajar SMA?
- Bagaimana sikap pelajar SMAN I Grati terhadap pergaulan bebas?.

b. Permasalahan Komparatif.
            Permasalahan komparatif adalah permasalahan yang ingin membandingkan suatu hal atau variabel tertentu pada dua kelompok variabel yang berbeda.
Contoh:
- Apakah ada perbedaan sikap siswa putri dengan siswa putra SMA terhadap pergaulan
  bebas?
- Mana yang lebih tinggi prestasi belajar antara siswa yang aktif di OSIS dengan siswa
   yang tidak aktif di osis?







c. Permasalahan Assosiatif
             Permasalahan assosiatif adalah permasalahan penelitian yang bersifat mengembangkan dua variabel atau lebih.
Permasalahan assosiatif terbagi menjadi:
Hubungan yang bersifat simetris, hubungan kausal.
1. Hubungan simetris adalah suatu permasalahan yang menunjukan adanya hubungan
    dua variabel atau lebih  yang bersifat kebersamaan.
Contoh:
- Apakah ada hubungan ketaatan beribadah dengan pergaulan bebas?
- Apakah ada hubungan antara prestasi belajar siswa dengan latar belakang sosial    ekonomi siswa?

2. Hubungan kausaladalah suatu permasalahan yang menunjukan adanya hubungan dua variabel atau lebih yang bersifat sebab akibat.
Contoh:
-Seberapa besar pengaruh pergaulan di luar sekolah dengan penyalahgunaan narkotik di
  kalangan pelajar SMA?
- Seberapa besar pengaruh tingkat perhatian orang tua terhadap perkelahian pelajar?

3 Menentukan subyek [ populasi, sampel variabel]
            Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga.
Atau sekumpulan unsuratau elemen yang menjadi obyek penelitian. Sedangkan sampel adalah sebagian obyek penelitian yang mewakili gambaran seluruh populasi.           
            Terdapat dua jenis teknik penarikan sampel yaitu sampel probabilitas dan sampel
non probabilitas.
a. Sampel probabilitas adalah teknik penarikan sampel dimana setiap unsur , elemen atau anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel.                     
Cara-cara penarikan sampel probabilitas[ RANDOM SAMPLING] AL:
1. sampling acak sederhana { Simple Random Sampling}yaitu proses penarikan sampel dari populasi di mana setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk ditarik
menjadi sample. Cara ini bisa dilakukan dengan cara undian atau tabel anggota  random

2. Sample systematik [sysstematic random sampling].
Adalah proses pengambilan sampel dimana unsur atau anggota yang pertama saja dari sampel dimana setiap unsur atau anggota pertama saja dari sampel dipilih secara random.

3 Sampling berstrata [stratified random sampling]
Adalah proses pengambilan sampel dimana keadaan populasi tidak sama . Misal peneliti
Ingin menentukan populasi dengan karakteristik status sosial ekonomi.
Maka kita stratakan lebih dahulu pekerjaan.





4.Sampling berkelompok [ Cluster sampling].
adalah proses pengambilan sampel dimana keadaan populasi tidak deketahui secara pasti.
Misal seorang peneliti ingin meneliti besarnya pendapatan perbulan setiap keluarga di suatu kecamatan, maka setiap desa kita bagi per RW Rwdan kita pilih berapa RW yang
Menjadi sampel.

b. Sampel non probabilitas .
Adalah proses penarikan sampel dimana setiap anggota populasi tidak mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
Cara menarik sampel non probabilitasyaitu :
1. Sampel secara kebetulan {Accidental sampling}, dengan cara mengambil sampel
Siapa saja yang ada atau kebetulan ditemui.
2. Sampling secara sengaja { purposive sampling]dilakukan dengan sengaja oleh peneliti atas dasar pertimbangan-pertimbangan yang dibutuhkan dalam penelitian.

MENENTUKAN VARIABEL PENELITI
Variabel adalah sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek  pengamatan penelitian
Variabel merupakan suatu konsep yang mempunyai bermacam- macam nilai.Misal
Berat badan ,tinggi badan,jenis kelamin, unsur pendidikan.

Bentuk- Bentuk Variabel.
a. Variabel Kontinu  [ continous variables] adalah variabel yang memiliki rangkaian nilai yang mempunyai jarak jangkau [range] tertentu.
b. Variabel  Katgorikal [ categorikal variables] adalah variabel yang menggolong-golongkan karakteristik tertentu kedalam dua golongan dikotom dan ganda atau politomi
contoh dikotom : jenis kelamin, status perkawinan, status pekerjaan.
Contoh politomi: jenis pekerjaan, tingkat pendidikan.

Berdasarkan hubungannya variabel dapat dibedaka menjadi beberapa jenis al:
1. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain .Misal “seleksi tenaga kerja “ termasuk variabel bebas. “prestasi Kerja”
Termasuk variabel terikat.

2. Variabel terikat
            Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
Contoh : variabel terikat misalnya harga saham. Variabel bebasnya inflasi.

3. Variabel moderator
            Variabel moderator merupakan variabel yang mempengaruhi baik itu memperkuat atau mempertemukan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Contoh Hubungan suami istri akan semakin kuat jika mempunyai anak.





4. Variabel  intervening .
            Variabel ini merupakan variabel yang mempengaruhi yaitu memperlemah dan memperkuat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ,tetapi tidak dapat diukur dan diamati. Contoh Gaji karyawan tinggi, pemimpin berperilaku baik, tetapi nyatanya prestasi kerja karyawan rendah. Hal ini disebabkan karena karyawannya frustasi. Frustasi merupakan variabel intervening

5. Variabel kontrol.
            Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan.
Contoh: Perbandingan prestasi kerja karyawan pemasaran antara lulusan SMA dan SMK melalui Jumlah penjualan yang dihasilkan mereka. Jadi jumlah penjualan disini merupakan variabel kontrol.

.DATA PRIMER DAN DATA SKUNDER
            Data penelitian adalah fakta atau keterangan-keteranganyang ingin diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti, jenis atau kelompok data yang akan diperoleh bergantung pada sumber data yang ditetapkan.
            Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden baik secara angket, wawancara, ataupun observasi
            Data skunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari responden. Misal bersumber dari penelitian orang lain.


DUA PENDEKATAN UTAMA DALAM PENELITIAN [PENDEKATAN KUANTITATIF DAN PENDEKATAN KULITATIF].

1.Pendekatan Kuantitatif.
            Pendekatan kuantitatif digunakan unuk penelitian yang memakai metode survey atau sensus.
            Suatu hal yang menjadi anggapan dari penelitian kuantitatif adalah:
Pertama bahwa obyek atau fenomena dapat diklasifikasikan menurut sifat, jenis, struktur, bentuk, warna,dsbnya.

Kedua Adanya hubungan sebab akibat [diterminisme] pada setiap fenomena. Misalnya orang malas kerja ada sebabnya, orang menjadi miskin ada sebabnya.

Ketiga bahwa suatu gejala tidak akan mengalami perubahan dalam  waktu tertentu.

2. Pendekatan Kualitatif
            Pendekatan kualitatif mengutamakan kualitas data . Oleh karena itu teknik pengumpulan datanya banyak menggunakan wawancara yang mendalam dan terus-menerus.




Menurut David D. William [ Sanapiah Faisal, 1990] ada beberapa ciri penelitian kualitatif
a. Penelitian dilakukan secara alamiah dan wajar.
b. Peneliti sendiri merupakan alat pengumpul data yang utama.
c. Sangat kaya dengan diskripsi.
d. Lazim menelaah proses proses yang terjadi.
e. Menggunakan analisis induktif.
f. Makna dibalik tingkah laku manusia merupakan hal yang utama yang harus ditemukan.
g. Menuntut untuk melakukan penelitian sendiri.
h. Orang yang diteliti dianggap sebagai partisipan, konsultan,atau kolega.
i.  Pengambilan sampel biasanya dilakukan secara bertujuan yang rasional [purposive
   rasional].



































                                                PENGUMPULAN DATA

            Secara umum pengumpulan data berarti penerimaan data yang dilakukan dengan
cara  merekam data, menghitung, mngukur dan mencatatnya.
Ada beberapa hal penting sebagai bahan pertimbangan dalam pengumpulan data di
lapangan , antara lain reliabilitas [kehandalan] dan validitas [kesahihan], alat pengumpul data, kualifikasi si pengambil datadan situasi lapangan penelitian. Ketiga hal tersebut
sangat menentukan data yang dikumpulkan.
1. Alat Pengumpul Data atau Instrumen
            Dalam kegiatan pengumpulan data peranan alat pengumpul data sangat penting karena alat ini digunakan sebagai pedoman atau pegangan selama pengumpulan data berlangsung.
            Jadi dapat dikatakan bahwa alat pengumpul data merupakan faktor penentu bagi
usaha pengumpulan data. Bahkan kualitas data yang terkumpul bisa dikatakan ditentuk
an oleh kualitas alat pengumpul data yang digunakan.. Jila alatnya cukup handal dan sahih maka datanya juga akan cukup handal dan sahih.

2. Kualifikasi Si Pengumpul Data.
            Pengumpul Data adalah orang yang langsung mengambil data dari sumber data dilapangan . Pengumpulan data ini dapat dilakukan antara lain melalui pengamatan, rekaman, wawancara, menghitung mencatat dll.
Semakin tinggi pengalaman si pengumpul data, semakin tinggi reliabilitas dan validitas data yang dikumpulkan. Sebaliknya , semakin kurang pengalaman pengumpulan data data yang terkumpul semakin kurang handal dan sahih. Suatu hal yang harus dihindari pada saat pengumpulan data adalah pengumpulan data dipengaruhi oleh keinginan
 pribadi [subyektivitas] peneliti.dan tidak berpatokan pada prosedur yang ditetapkan
sebelumnya. Akibatnya data yang terkumpul menyimpang dari yang diharapkan.
            Untuk mengurangi tingkat penyimpangan data  yang dikumpulkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan peneliti., antara lain menguasai alat pengumpul data,
Secara mantap termasuk panduan pelaksanaan yang terdapat pada alat pengumpul data secara mantap termasuk panduan pelaksanaan yang terdapat pada alat pengumpul data, dan pengumpul data harus melakukan latihan atau praktek dengan mencoba menggunakan alat penelitiandisuatu lapangan atau lingkungan yang kira-kira sama dengan sumber data yang sebenarnya.

3. Situasi lapangan.
            Data yang dikumpulkan bersumber dari lapangan . yang dimaksudkan dengan lapangan disini adalah tempat atau lokasi dari mana data itu diperoleh, misalnya rumah-rumah penduduk, kantor, sekolah, pasar dsbnya.




            Hasil pengumpulan data dapat dipengaruhi oleh sikap pengumpul data misanya dalam wawancara . Jika sipengumpul data melakukan kesalahan dala bersikap, kualitas data yang diberikan responden mungkin akan berkurang akibat adanya prasangka tertentu
terhadap si pengumpul data..
Oleh karena itu peneliti harus memperhatikan situasi lapangan sedemikian rupa sehingga dapat mmperoleh data yang diinginkan.

 TEKNIK MENGGUNAKAN METODE PENGUMPULAN DATA
            Keberhasilan pengumpulan data sangat ditentukan oleh metode pengumpulan data antara lain metode kuesioner[angket], wawancara, observasi, dan dokumenter.
Berikut ini akan kita bahas penggunaan metode dalam pengumpulan data di lapangan.

1. Penggunaan Metode Kuesioner atau Angket.
Metode kuesioner atau angket sering digunakan oleh para peneliti karena banyak kelebihannya antara lain:
- Tidak memerlukan hadirnya peneliti, karena kuesioner dapat dikirimkan lewat pos.
-  Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.
-  Dapat dijawab oleh responden menurut kesempatannya dan menurut waktu yang 
    disediakan.
-  Dapat dibuat anonim sehingga responden jujur, bebas. Tak malu- malu menjawab.
-  Bersifat standar sehingga semua respondenmendapat pertanyaan yang sama.
-  Hemat waktu,biaya.

2. Penggunaan Metode Wawancara .
            Metode wawancara pengumpulan data harus secara lisan atau kontak langsung dengan responden. Agar wawancara terarah biasanya digunakan suatu pedoman wawancara atau panduan wawancara yang berisi sejumlah pertanyaan yang diajukan pada responden. Format pertanyaan yang digunakan pada pedoman wawancara pada dasarnya sama dengan format pertanyaan kuesioner, yaitu berstruktur , tidak berstruktur.atau
kombinasi keduanya. Perbedaannya hanya terletak pada waktu pengumpulan data di lapangan. Pada metode kuesioner yang mengisi atau menulis jawaban pada masing- masing  pertanyaan adalah responden sendiri, sedangkan pada metode wawancara yang
mengisi atau menuliskannya ialah pihak pewawancara berdasarkan jawaban lisan
responden.
            Wawancara berstruktur disebut juga wawancara terpimpin karena pewawancara
Telah membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci.
Sebaliknya wawancara tidak berstruktur disebut wawancara bebas artinya pewawancaranya bebas menanyakan apa saja.








3. Penggunaan Metode Observasi.
            Observasi atau pengamatan sering dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia atau keadaan , kondisi dan situasi lainnya. Pengamatan dapat dilakukan terhadap orang , keadaan tertentu, kondisi tertentu, kegiatan- kegiatan tertentu , proses-proses tertentu dll.

Menurut pelaksanaannya observasi dapat dibedakan atas dua bentuk, yaitu:

1. Observasi partisipan [pengamatan terlibat], yaitu peneliti ikut aktif berpartisipasi
Berpartisipasi pada aktivitas yang sedang diamati. Aktivitas observer dapat dibedakan sbb:
            a. Partisipasi sebagian dimana observer tidak melibatkan sepenuhnya.
            b. Partisipasi penuh dimana observer melibatkan diri sepenuhnya kedalam obyek
                pengamatan.

2. Observasi non partisipasi [ pengamatan tidak terlibat] yaitu observasi tidak melibatkan diri ke dalam obyek.

            Ada 2 jenis pengamatan yaitu pengamatan berstruktur dan pengamatan tak berstruktur.
a. Pengamatan berstruktur yaitu pengamat menentukan lebih dahulu aspek-aspek yang      
    akan diamatai.
b. Pengamatan tidak berstruktur yaitu pengam,atan yang tidak menentukan lebih dahulu
    aspek-aspek yang akan diamati.
            Untuk memudahka pengamatan sebaiknya membuat pedoman pengamatan
yang jelas dan sesuai dengan tujuan penelitian.

SIKAP PEWAWANCARA yaitu netral, adil, hindari ketegangan dan ramah.

PENYUSUNAN RANCANGAN PENELITIAN SOSIAL


            Suatu kegiatan penelitian menuntut obyektivitas, memerlukan proses yang intensif, sistematik, terfokus dan lebih formal.
            Suatu penelitian akan memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut:
1 Kegiatan penelitian dirancang dan diarahkan untuk memecahkan suatu masalah  
   Tertentu.
2. Kegiatan penelitian akan menghasilkan kesimpulan- kesimpulan berupa generalisasi ,
    Prinsip-prinsip atau teori teori yang dapat menggambarkan dan menjelaskan suatu
    0byek penelitian tertentu serta dapat meramalkan [membuat prediksi] diwaktu yang
    Akan datang mengenai masalah tertentu.
3. Kegiatan penelitian dimulai dari obyek yang dapat diobservasi dan berakhir juga pada
    Obyek yang dapat diobservasi juga.
4. Kegiatan penelitian memerlukan alat pengumpul data dan prosedur pengumpulan data
    Yang cermat [valid].
5. Kegiatan penelitian sangat berkepentingan untuk menemukan hal-hal baru dalam
    Bidang tertentu.
6. Kegiatan penelitian harus direncanakan secermat mungkin.
7. Kegiatan penelitian memerlukan keahlian.
8. Kegiatan penelitian harus obyektif.
9. Kegitan penelitian memerlikan kesabaran dan kehati-hatian.


            Penelitian merupakan modal dasar bagi berkembangnya ilmu pengetahuan.
                                                                       
            Penelitian itu sendiri terdiri atas beberapa komponen yaitu:rasa ingin tau , sesuatu atau masalah, proses atau usaha untuk menyelesaikan sesuatu atau masa;lah dan hasil yang dicapai.
Dengan demikian penelitian adalah penyaluran rasa ingin tau manusia, ada sesuatu atau masalah dengan memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari secara cermat masalah tersebut sebingga diperoleh sesuatu seperti kebenaran, jawaban atau pengembangan  Ilmu pengetahuan.

Secara umum penelitian mempunyai 4 tujuan utama al:
  1. Menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu.
  2. Menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada.
  3. Mengembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada.
  4. Menulis karya ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi.


                                                                                    

JENIS – JENIS PENELITIAN

            Penelitian dapat dibagi berdasarkan hasil yang diperoleh, berdasarkan bidang yang diteliti, berdasarkan tempat penelitiannya, berdasarkan teknik yang digunakan,
Berdasarkan keilmiahan, dan berdasarkan spesialisasi ilmu garapannya.
a.       Berdasarkan hasil yang diperoleh penelitian dibagi:
-          penelitian dasar[basic research]
-          penelitian terapan [applied research]
b.      Berdasarkan bidang yang diteliti.
-          Penelitian sosial.
-          Penelitian eksakt
c.       Berdasarkan tempat penelitian.
-          Penelitian lapangan.
-          Penelitian kepustakaan.
-          Penelitian laboratorium.
-                      d.   Berdasarkan teknik yang digunakan.
-                                  -      Penelitian survey
-                                  -      Penelitian percobaan.
-                      e.    Berdasarkan keilmiahannya
-                                  -       Penelitian ilmiah.
-                                  -       Penelitian non ilmiah.
            f      Berdasarkan spesialisasi ilmu garapannya.
                        -       Penelitian komunikasi.
                        -       Penelitian hukum.
                        -       Penelitian pertanian.
                        -       Penelitian ekonomi

            Seseorang Peneliti harus mempunyai sikap dan syarat-syarat sbb:
1.Cara berfikir yang skeptis, analitis, dan kritis.  
            a. Skeptis artinya peneliti harus selalu menenyakan bukti atau fakta yang dapat
                mendukung suatu pernyataan.
            b. Analitis artinya peneliti harus selalu menganalisis setiap pernyataan atau
                persoalan yang dihadapi.
d.Kritis artinya peneliti harus selalu mendasarkan pikiran pendapatanya pada
     logika.
2. Sikap lain yang diperlukan adalah sebagai berikut: 
            a. Obyktif artinya peneliti harus bisa memisahkan pendapat pribadidengan
               kenyataan.
            b. Kompeten [ mampu] artinya harus mampu melakukan penelitian dengan
             






                  menggunakan metode dengan teknik tertentu.
            c   Faktual : artinya peneliti mampu bekerja dengan menggunakan faktual.
d.      Jujur artinya peneliti tidak memasukan keinginannya sendiri dalam fakta.
e.       Terbuka artinya peneliti bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima kritik  dan pendapat orang lain terhadap penelitiannya.

MANFAAT PENYUSUNAN RANCANGAN PENELITIAN.
  1. Memberi pegangan yang jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitian.
  2. Menentukan batas- batas penelitian yang bertalian dengan tujuan penelitian.
  3. Memberi gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dan memberi
      Gambaran macam-macam kesulitan yang dihadapi pada saat penelitian.

Syarat-Syarat Penelitian.
  1. sistematis.artinya unsur-unsur yang ada dalam rancanga n penelitian harus tersusun
      dalam urutan logis.
  1. Konsisten artinya terdapat kesesuaian diantara unsur unsur tersebut.
  2. Operasional artinya dapat menjelaskan bagaimana penelitian itu dijelaskan.

RANCANGAN PNELITIAN
            Rancangan penelitian adalah suatu rencana pnelitian yang disusun secara
Sistematis dan menyeluruh menganai penelitian yang akan dilakukan.
Dalam rancangan penelitian akan menggambarkan semua langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian mulai awal sampai akhir.
Rancangan penelitian memuat hal-hal berikut:
  1. Topik penelitian.
  2. Masalah-masalah atau pertanyaan pertanyaan penelitian.
  3. Menentukan subyek {populasi, sampel, variabel.]
  4.  Menentukan sumber dan jenis data.
  5. Pendekatan utama penelitian[ pendekatan kuatitatif dan kualitatif]

1. MENENTUKAN TOPIK PENELITIAN

            Menentukan topik pnelitian berarti menentukan ruang lingkup yang akan diteliti.
Dalam satu topik penelitian dapat membuat banyak judul penelitian artinya topik sama judul bisa berbeda-beda.
Dalam membuat judul penelitian ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
  1. Memilih manfaat yang berarti baik bagi perkembangan umu secara luas maupun bagi kehidupan manusia.
  2. Wawasan kite terhadap topik/ judul cukup memadai.
  3. Sumber dan bahan- bahannya cukup tersedia.
  4. Cukup menarik untuk diteliti.
  5. Singkat, jelas, tidak memiliki arti ganda  [ ambiguiti.]



2. Merumuskan dan memilih masalah –masalah.
            Rumusan masalah dalam penelitian dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Rumusan masalah penelitian yang baik memuat:
a.       Masalah yang dirumuskan masih orisinil.
b.      Masalah yang dirumuskan berguna bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan
      Masyarakat.
c.       Maslah yang dirumuskan merupakan masalah yang dapat diperoleh melalui
       cara- cara ilmiah
d.      Masalah yang dirumuskan harus jelas dan padat.
e.       Masalah yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
f.       Masalah yang dirumuskan harus etis ] tidak bertentangan dengan adat, ideologi kepercayaan agama.]

SUMBER-SUMBER MASALAH PENELITIAN.       
  1. Pengamatan sepintas.
  2. Pengalaman pribadi.
  3. Perasaan intuisi
  4. Bacaan
  5. Pernyataan pemegang otoritas.
  6. Diskusi, seminar, pertemuan ilmiah lainnya.

BENTUK-BENTUK MASALAH PENELITIAN.
a. Permasalahan Diskriptif
            Permasalahan diskriptif adalah  suatu permasalahan yang hanya berkenaan
Dengan satu atau dua aspek saja tanpa membendingkan atau menghubungkan.
Contoh
- Bagaiman sikap karyawan pabrik terhadap kenaikan UMR?
- Seberapa tinggi rasa hormat siswa terhadap gurunya dewasa ini?
-Bagaimana tingkat disiplin para  siswa terhadap peraturan sekolah?
- Faktor- faktor apa yang menyebabkan munculnya perkelahian diantara pelajar SMA?
- Bagaimana sikap pelajar SMAN I Grati terhadap pergaulan bebas?.

b. Permasalahan Komparatif.
            Permasalahan komparatif adalah permasalahan yang ingin membandingkan suatu hal atau variabel tertentu pada dua kelompok variabel yang berbeda.
Contoh:
- Apakah ada perbedaan sikap siswa putri dengan siswa putra SMA terhadap pergaulan
  bebas?
- Mana yang lebih tinggi prestasi belajar antara siswa yang aktif di OSIS dengan siswa
   yang tidak aktif di osis?







c. Permasalahan Assosiatif
             Permasalahan assosiatif adalah permasalahan penelitian yang bersifat mengembangkan dua variabel atau lebih.
Permasalahan assosiatif terbagi menjadi:
Hubungan yang bersifat simetris, hubungan kausal.
1. Hubungan simetris adalah suatu permasalahan yang menunjukan adanya hubungan
    dua variabel atau lebih  yang bersifat kebersamaan.
Contoh:
- Apakah ada hubungan ketaatan beribadah dengan pergaulan bebas?
- Apakah ada hubungan antara prestasi belajar siswa dengan latar belakang sosial    ekonomi siswa?

2. Hubungan kausaladalah suatu permasalahan yang menunjukan adanya hubungan dua variabel atau lebih yang bersifat sebab akibat.
Contoh:
-Seberapa besar pengaruh pergaulan di luar sekolah dengan penyalahgunaan narkotik di
  kalangan pelajar SMA?
- Seberapa besar pengaruh tingkat perhatian orang tua terhadap perkelahian pelajar?

3 Menentukan subyek [ populasi, sampel variabel]
            Populasi adalah jumlah keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan diduga.
Atau sekumpulan unsuratau elemen yang menjadi obyek penelitian. Sedangkan sampel adalah sebagian obyek penelitian yang mewakili gambaran seluruh populasi.           
            Terdapat dua jenis teknik penarikan sampel yaitu sampel probabilitas dan sampel
non probabilitas.
a. Sampel probabilitas adalah teknik penarikan sampel dimana setiap unsur , elemen atau anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel.                     
Cara-cara penarikan sampel probabilitas[ RANDOM SAMPLING] AL:
1. sampling acak sederhana { Simple Random Sampling}yaitu proses penarikan sampel dari populasi di mana setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk ditarik
menjadi sample. Cara ini bisa dilakukan dengan cara undian atau tabel anggota  random

2. Sample systematik [sysstematic random sampling].
Adalah proses pengambilan sampel dimana unsur atau anggota yang pertama saja dari sampel dimana setiap unsur atau anggota pertama saja dari sampel dipilih secara random.

3 Sampling berstrata [stratified random sampling]
Adalah proses pengambilan sampel dimana keadaan populasi tidak sama . Misal peneliti
Ingin menentukan populasi dengan karakteristik status sosial ekonomi.
Maka kita stratakan lebih dahulu pekerjaan.





4.Sampling berkelompok [ Cluster sampling].
adalah proses pengambilan sampel dimana keadaan populasi tidak deketahui secara pasti.
Misal seorang peneliti ingin meneliti besarnya pendapatan perbulan setiap keluarga di suatu kecamatan, maka setiap desa kita bagi per RW Rwdan kita pilih berapa RW yang
Menjadi sampel.

b. Sampel non probabilitas .
Adalah proses penarikan sampel dimana setiap anggota populasi tidak mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
Cara menarik sampel non probabilitasyaitu :
1. Sampel secara kebetulan {Accidental sampling}, dengan cara mengambil sampel
Siapa saja yang ada atau kebetulan ditemui.
2. Sampling secara sengaja { purposive sampling]dilakukan dengan sengaja oleh peneliti atas dasar pertimbangan-pertimbangan yang dibutuhkan dalam penelitian.

MENENTUKAN VARIABEL PENELITI
Variabel adalah sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek  pengamatan penelitian
Variabel merupakan suatu konsep yang mempunyai bermacam- macam nilai.Misal
Berat badan ,tinggi badan,jenis kelamin, unsur pendidikan.

Bentuk- Bentuk Variabel.
a. Variabel Kontinu  [ continous variables] adalah variabel yang memiliki rangkaian nilai yang mempunyai jarak jangkau [range] tertentu.
b. Variabel  Katgorikal [ categorikal variables] adalah variabel yang menggolong-golongkan karakteristik tertentu kedalam dua golongan dikotom dan ganda atau politomi
contoh dikotom : jenis kelamin, status perkawinan, status pekerjaan.
Contoh politomi: jenis pekerjaan, tingkat pendidikan.

Berdasarkan hubungannya variabel dapat dibedaka menjadi beberapa jenis al:
1. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain .Misal “seleksi tenaga kerja “ termasuk variabel bebas. “prestasi Kerja”
Termasuk variabel terikat.

2. Variabel terikat
            Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
Contoh : variabel terikat misalnya harga saham. Variabel bebasnya inflasi.

3. Variabel moderator
            Variabel moderator merupakan variabel yang mempengaruhi baik itu memperkuat atau mempertemukan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Contoh Hubungan suami istri akan semakin kuat jika mempunyai anak.





4. Variabel  intervening .
            Variabel ini merupakan variabel yang mempengaruhi yaitu memperlemah dan memperkuat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ,tetapi tidak dapat diukur dan diamati. Contoh Gaji karyawan tinggi, pemimpin berperilaku baik, tetapi nyatanya prestasi kerja karyawan rendah. Hal ini disebabkan karena karyawannya frustasi. Frustasi merupakan variabel intervening

5. Variabel kontrol.
            Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan.
Contoh: Perbandingan prestasi kerja karyawan pemasaran antara lulusan SMA dan SMK melalui Jumlah penjualan yang dihasilkan mereka. Jadi jumlah penjualan disini merupakan variabel kontrol.

.DATA PRIMER DAN DATA SKUNDER
            Data penelitian adalah fakta atau keterangan-keteranganyang ingin diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti, jenis atau kelompok data yang akan diperoleh bergantung pada sumber data yang ditetapkan.
            Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden baik secara angket, wawancara, ataupun observasi
            Data skunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari responden. Misal bersumber dari penelitian orang lain.


DUA PENDEKATAN UTAMA DALAM PENELITIAN [PENDEKATAN KUANTITATIF DAN PENDEKATAN KULITATIF].

1.Pendekatan Kuantitatif.
            Pendekatan kuantitatif digunakan unuk penelitian yang memakai metode survey atau sensus.
            Suatu hal yang menjadi anggapan dari penelitian kuantitatif adalah:
Pertama bahwa obyek atau fenomena dapat diklasifikasikan menurut sifat, jenis, struktur, bentuk, warna,dsbnya.

Kedua Adanya hubungan sebab akibat [diterminisme] pada setiap fenomena. Misalnya orang malas kerja ada sebabnya, orang menjadi miskin ada sebabnya.

Ketiga bahwa suatu gejala tidak akan mengalami perubahan dalam  waktu tertentu.

2. Pendekatan Kualitatif
            Pendekatan kualitatif mengutamakan kualitas data . Oleh karena itu teknik pengumpulan datanya banyak menggunakan wawancara yang mendalam dan terus-menerus.




Menurut David D. William [ Sanapiah Faisal, 1990] ada beberapa ciri penelitian kualitatif
a. Penelitian dilakukan secara alamiah dan wajar.
b. Peneliti sendiri merupakan alat pengumpul data yang utama.
c. Sangat kaya dengan diskripsi.
d. Lazim menelaah proses proses yang terjadi.
e. Menggunakan analisis induktif.
f. Makna dibalik tingkah laku manusia merupakan hal yang utama yang harus ditemukan.
g. Menuntut untuk melakukan penelitian sendiri.
h. Orang yang diteliti dianggap sebagai partisipan, konsultan,atau kolega.
i.  Pengambilan sampel biasanya dilakukan secara bertujuan yang rasional [purposive
   rasional].



































                                                PENGUMPULAN DATA

            Secara umum pengumpulan data berarti penerimaan data yang dilakukan dengan
cara  merekam data, menghitung, mngukur dan mencatatnya.
Ada beberapa hal penting sebagai bahan pertimbangan dalam pengumpulan data di
lapangan , antara lain reliabilitas [kehandalan] dan validitas [kesahihan], alat pengumpul data, kualifikasi si pengambil datadan situasi lapangan penelitian. Ketiga hal tersebut
sangat menentukan data yang dikumpulkan.
1. Alat Pengumpul Data atau Instrumen
            Dalam kegiatan pengumpulan data peranan alat pengumpul data sangat penting karena alat ini digunakan sebagai pedoman atau pegangan selama pengumpulan data berlangsung.
            Jadi dapat dikatakan bahwa alat pengumpul data merupakan faktor penentu bagi
usaha pengumpulan data. Bahkan kualitas data yang terkumpul bisa dikatakan ditentuk
an oleh kualitas alat pengumpul data yang digunakan.. Jila alatnya cukup handal dan sahih maka datanya juga akan cukup handal dan sahih.

2. Kualifikasi Si Pengumpul Data.
            Pengumpul Data adalah orang yang langsung mengambil data dari sumber data dilapangan . Pengumpulan data ini dapat dilakukan antara lain melalui pengamatan, rekaman, wawancara, menghitung mencatat dll.
Semakin tinggi pengalaman si pengumpul data, semakin tinggi reliabilitas dan validitas data yang dikumpulkan. Sebaliknya , semakin kurang pengalaman pengumpulan data data yang terkumpul semakin kurang handal dan sahih. Suatu hal yang harus dihindari pada saat pengumpulan data adalah pengumpulan data dipengaruhi oleh keinginan
 pribadi [subyektivitas] peneliti.dan tidak berpatokan pada prosedur yang ditetapkan
sebelumnya. Akibatnya data yang terkumpul menyimpang dari yang diharapkan.
            Untuk mengurangi tingkat penyimpangan data  yang dikumpulkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan peneliti., antara lain menguasai alat pengumpul data,
Secara mantap termasuk panduan pelaksanaan yang terdapat pada alat pengumpul data secara mantap termasuk panduan pelaksanaan yang terdapat pada alat pengumpul data, dan pengumpul data harus melakukan latihan atau praktek dengan mencoba menggunakan alat penelitiandisuatu lapangan atau lingkungan yang kira-kira sama dengan sumber data yang sebenarnya.

3. Situasi lapangan.
            Data yang dikumpulkan bersumber dari lapangan . yang dimaksudkan dengan lapangan disini adalah tempat atau lokasi dari mana data itu diperoleh, misalnya rumah-rumah penduduk, kantor, sekolah, pasar dsbnya.




            Hasil pengumpulan data dapat dipengaruhi oleh sikap pengumpul data misanya dalam wawancara . Jika sipengumpul data melakukan kesalahan dala bersikap, kualitas data yang diberikan responden mungkin akan berkurang akibat adanya prasangka tertentu
terhadap si pengumpul data..
Oleh karena itu peneliti harus memperhatikan situasi lapangan sedemikian rupa sehingga dapat mmperoleh data yang diinginkan.

 TEKNIK MENGGUNAKAN METODE PENGUMPULAN DATA
            Keberhasilan pengumpulan data sangat ditentukan oleh metode pengumpulan data antara lain metode kuesioner[angket], wawancara, observasi, dan dokumenter.
Berikut ini akan kita bahas penggunaan metode dalam pengumpulan data di lapangan.

1. Penggunaan Metode Kuesioner atau Angket.
Metode kuesioner atau angket sering digunakan oleh para peneliti karena banyak kelebihannya antara lain:
- Tidak memerlukan hadirnya peneliti, karena kuesioner dapat dikirimkan lewat pos.
-  Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.
-  Dapat dijawab oleh responden menurut kesempatannya dan menurut waktu yang 
    disediakan.
-  Dapat dibuat anonim sehingga responden jujur, bebas. Tak malu- malu menjawab.
-  Bersifat standar sehingga semua respondenmendapat pertanyaan yang sama.
-  Hemat waktu,biaya.

2. Penggunaan Metode Wawancara .
            Metode wawancara pengumpulan data harus secara lisan atau kontak langsung dengan responden. Agar wawancara terarah biasanya digunakan suatu pedoman wawancara atau panduan wawancara yang berisi sejumlah pertanyaan yang diajukan pada responden. Format pertanyaan yang digunakan pada pedoman wawancara pada dasarnya sama dengan format pertanyaan kuesioner, yaitu berstruktur , tidak berstruktur.atau
kombinasi keduanya. Perbedaannya hanya terletak pada waktu pengumpulan data di lapangan. Pada metode kuesioner yang mengisi atau menulis jawaban pada masing- masing  pertanyaan adalah responden sendiri, sedangkan pada metode wawancara yang
mengisi atau menuliskannya ialah pihak pewawancara berdasarkan jawaban lisan
responden.
            Wawancara berstruktur disebut juga wawancara terpimpin karena pewawancara
Telah membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci.
Sebaliknya wawancara tidak berstruktur disebut wawancara bebas artinya pewawancaranya bebas menanyakan apa saja.








3. Penggunaan Metode Observasi.
            Observasi atau pengamatan sering dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia atau keadaan , kondisi dan situasi lainnya. Pengamatan dapat dilakukan terhadap orang , keadaan tertentu, kondisi tertentu, kegiatan- kegiatan tertentu , proses-proses tertentu dll.

Menurut pelaksanaannya observasi dapat dibedakan atas dua bentuk, yaitu:

1. Observasi partisipan [pengamatan terlibat], yaitu peneliti ikut aktif berpartisipasi
Berpartisipasi pada aktivitas yang sedang diamati. Aktivitas observer dapat dibedakan sbb:
            a. Partisipasi sebagian dimana observer tidak melibatkan sepenuhnya.
            b. Partisipasi penuh dimana observer melibatkan diri sepenuhnya kedalam obyek
                pengamatan.

2. Observasi non partisipasi [ pengamatan tidak terlibat] yaitu observasi tidak melibatkan diri ke dalam obyek.

            Ada 2 jenis pengamatan yaitu pengamatan berstruktur dan pengamatan tak berstruktur.
a. Pengamatan berstruktur yaitu pengamat menentukan lebih dahulu aspek-aspek yang      
    akan diamatai.
b. Pengamatan tidak berstruktur yaitu pengam,atan yang tidak menentukan lebih dahulu
    aspek-aspek yang akan diamati.
            Untuk memudahka pengamatan sebaiknya membuat pedoman pengamatan
yang jelas dan sesuai dengan tujuan penelitian.

SIKAP PEWAWANCARA yaitu netral, adil, hindari ketegangan dan ramah.